Kontroversi Patung Kru Kai Kaew: Campur Tangan Ilahi atau Sekadar Mitos?
KroniK – Di jantung hiruk-pikuk jalan sibuk Bangkok, sebuah patung hitam raksasa memandang dengan mata merah darah yang menusuk. Patung itu menggambarkan sosok kurus bersayap dengan taring emas dan cakar merah menyala. Tiba-tiba saja, patung ini muncul dan langsung memicu kegemparan serta panggilan agar segera diangkat.
Pihak berwenang Bangkok segera merespons dengan memesan penyelidikan ketika patung Kru Kai Kaew berukuran lima meter ini, menggambarkan seorang pria botak duduk bersila mirip gargoil, muncul di luar Hotel Bazaar berbintang empat pada awal bulan ini.
Di tengah kota Bangkok yang kental dengan tradisi Buddha, berbagai tempat pemujaan bagi roh dan dewa tersebar di mana-mana. Orang banyak berdoa dan meninggalkan persembahan dengan harapan campur tangan surgawi membawa keberuntungan. Namun, patung baru ini menciptakan kontroversi di kalangan masyarakat.
Tak sedikit yang mendukung pemindahan atau penghapusan patung ini, menganggapnya sebagai sesuatu yang kontra dengan ajaran Buddha dan bahkan dianggap sebagai penghinaan terhadap agama.
Sebuah kelompok konservatif bahkan melaporkan rencana pemujaan yang “tidak lazim” di patung ini, termasuk pengorbanan hewan. Namun, tak semua orang terintimidasi oleh tatapan tajam mata merah darah sang patung.
Napapat Kanyabandit, seorang penjual jus berusia 40 tahun, dengan tegas meyakini bahwa Kru Kai Kaew telah membawanya keberuntungan. “Saya datang untuk bersembahyang di sini karena dia sangat suci. Saat ini, saya merinding. Saya meminta kesuksesan dalam usaha saya, dan anehnya, permohonan itu terkabul,” ujarnya sembari meletakkan persembahan pada hari Jumat.
Patung ini telah menjadi pusat perhatian ketika terjebak di bawah jembatan selama perjalanannya menuju Bangkok. Beberapa bahkan mengklaim telah mendapatkan hadiah undian setelah memberikan persembahan, meskipun beberapa pemuja sendiri meragukannya.
Meskipun terjadi perbedaan pandangan tentang asal-usul dan makna sebenarnya dari Kru Kai Kaew, satu hal yang pasti adalah patung ini telah mencuri perhatian. Gubernur Bangkok bahkan memerintahkan penyelidikan terhadap patung ini. Namun, karena patung ini berada di tanah pribadi hotel, otoritas memiliki keterbatasan dalam tindakan mereka.
Dalam upaya mengatasi ketakutan masyarakat, seorang pejabat kota bahkan menyarankan agar hotel “mungkin mencoba menutup patung dengan sesuatu agar orang tidak terlalu terintimidasi.”
Meski kekuatan ilahi patung ini masih diragukan, satu pihak jelas telah mendapatkan keuntungan dari kehadirannya. “Usaha kami tidak berjalan baik sampai penyewa memutuskan untuk memasang patung ini,” ungkap perwakilan Hotel Bazaar, Charlie Noppawong Na Ayuddhaya. “Sejak itu, pemesanan kami meningkat hingga 90 persen kapasitas hingga akhir tahun ini.”